11 Kesalahan Wanita Di Dunia Karir


Seperti halnya kaum pria, wanita pun seringkali meremehkan kemampuan mereka sendiri, khususnya dalam hal karier. Tanpa sadar, ini justru akhirnya akan merugikan diri mereka sendiri. Coba teliti, apakah Anda termasuk orang-orang yang "hobi" menyabotase karier Anda sendiri, dengan menyimak beberapa kesalahan yang seringkali dilakukan wanita seperti di bawah ini:

1. TERLALU RENDAH MEMATOK STANDAR
Kaum wanita seringkali memasang standar yang kelewat rendah, sehingga akhirnya merugikan diri sendiri. Bahkan dengan kemampuan kerja yang sangat baik pun, seringkali mereka justru menempat-kan diri mereka terlalu rendah. Contohnya, Wati yang sangat jago komputer, tapi enggan menawarkan posisi yang berkaitan dengan keahliannya itu. Ia lebih suka duduk di meja staf administrasi misalnya, ketimbang mengisi posisi di bagian teknologi informasi.

2. TIDAK MEMINTA TOLONG
Perempuan adalah makhluk yang paling suka meminta tolong. Lihat saja, ketika salah jalan, mereka akan dengan getol bertanya kepada siapa pun yang mereka jumpai, sementara pria lebih suka mencoba mencari jalan sendiri. Anehnya, ketika mereka sedang mencari pekerjaan, perempuan lebih suka membungkam mulut. Sementara kaum pria justru doyan bercerita pada setiap orang bahwa mereka sedang mencari pekerjaan.

3. LUPA CANTUMKAN KELEBIHAN
Seringkali para wanita tidak menerangkan dengan jelas kemampuan mereka pada bidang yang mereka geluti. Sementara kaum lelaki justru seringkali membesar-besarkan kemampuan yang sebenarnya hanya mereka kuasai sedikit. Ingat, ada perbedaaan yang jelas antara melakukan sesuatu lebih dari yang bisa dilakukan dengan tidak menuliskan kemampuan yang sebenarnya memang Anda miliki

4. PESIMIS
Kaum hawa seringkali tidak secara maksimal mempelajari sesuatu. Sementara kaum adam lebih bersemangat dan hampir selalu mengatakan "Ya, kami sanggup." Bukan berarti kaum laki-laki berbohong, lho. Optimisme ternyata memang lebih penting daripada apa yang sudah didapat dari pengalaman. Manakah yang akan Anda pilih, seorang yang opimis atau seorang yang pesimis?

5. MEMILIH PASIF
Memilih ditelepon daripada menelepon duluan hanya berlaku untuk hubungan yang tidak bersifat profesional. Menunggu diajak kencan seorang pria memang baik, tetapi jika Anda sedang melamar pekerjaan atau tengah mengincar klien baru, tak ada salahnya menelepon lebih dulu, sekedar untuk mengetahui perkembangan berikutnya. Ini juga menunjukkan seberapa besar semangat dan minat Anda pada bidang kerja itu.

6. MENJADI SI “SERBA BISA” SAAT INTERVIEW
Terkadang, saking semangatnya, kita melakukan hal-hal yang kelewat banyak saat wawancara. Memang betul, pada saat wawancara, si pewawancara ingin mengetahui sebanyak mungkin tentang diri Anda. Namun, Anda tetap harus jelas mengutarakan kemampuan dan keinginan Anda pada pekerjaan yang Anda minati tersebut.

7. JANGAN RAGU BERNEGOSIASI
Tentu saja, perusahaan yang sedang membuka lowongan mempunyai patokan gaji dan budget untuk karyawan baru. Tetapi tetap terbuka kemungkinan bagi Anda untuk mengajukan tawaran mengenai gaji yang Anda inginkan. Kenyataannya, hampir tidak ada perusahaan yang tiba-tiba membatalkan tawaran lowongannya hanya karena calon pegawai perempuannya meminta gaji yang lebih tinggi dari yang ditawarkan, bukan?

8. TIDAK MEMANFAATKAN KESEMPATAN
Seandainya Anda akhirnya tidak mendapatkan pekerjaan tersebut, sementara Anda sebetulnya sangat ingin bekerja pada perusahaan atau proyek tertentu, tak ada salahnya meminta kesempatan di mana Anda dapat bekerja magang alias tidak dibayar. Kesempatan ini harus Anda manfaatkan untuk memperlihatkan kemampuan dan bakatbakat yang Anda miliki.

9. TIDAK TAHU ALASAN
Apa yang Anda lakukan ketika Anda gagal masuk seleksi penerimaan karyawan baru? Jika yang Anda lakukan adalah menelepon dan mencari tahu penyebab kegagalan Anda, maka langkah itusangat tepat. Paling tidak, Anda tahu kekurangan dan kelebihan Anda, sehingga bisa lebih mempersiapkan diri jika suatu ketika mengikuti tes masuk di perusahaan lain. Jadi, setiap kali usai diwawancara, tanyakan atau sampaikan kepada si pewawancara apakah Anda boleh tahu alasan kegagalan Anda.

10. TAKUT MENGULANG KEGAGALAN
Banyak di antara kaum wanita yang sering merasa terpukul ketika gagal menjalani wawancara, bahkan takut mengulangnya kembali. Padahal, mengulang-ngulang kegagalan dan terus-menerus mengingatnya justru akan semakin mengasah keterampilan Anda menghadapi tes masuk kerja.
Jika Anda merasa telah melakukan kesalahan, belajarlah dari kesalahan itu. Tetapi jangan mengulang-ngulang kesalahan itu hanya untuk menyesali diri. Jika Anda merasa sudah melakukan yang terbaik, katakan pada diri Anda bahwa Anda sudah melakukan yang terbaik

11. TINGGAL DI RUMAH BUKANLAH PEKERJAAN
Tugas sebagai seorang ibu rumah tangga bukanlah pekerjaan. Pendapat seperti itu sama sekali tidak benar, apalagi bahwa tinggal di rumah sebagai ibu dianggap tidak bisa meningkatkan kemampuan sebagai individu. Tahukah Anda bahwa sebagian besar ibu-ibu yang tinggal di rumah justru merasa selalu harus belajar dan menambah ilmunya? Anda juga harus sadar bahwa profesi seorang ibu sebenarnya juga merangkap sebagai manajer keuangan, karena harus mengatur budget rumah tangga.


Pengarang : Nora Suharyanto
Diterbitkan di: Agustus 22, 2007

Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar